SDM Pertanian, FAO Ingatkan Peran Penyuluh Kunci Sukses Swasembada Beras RI 1984
By Admin
nusakini.com - Depok, Jawa Barat - Hasil Riset FAO, keberhasilan pembangunan pertanian sebanyak 50% ditentukan oleh aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yakni petugas pertanian, penyuluh pertanian, praktisi, dan pengambil kebijakan yang mengantarkan Indonesia mendapatkan penghargaan dari Badan Pangan PBB (FAO) pada 1984, dari negara pengimpor beras menjadi negara swasembada beras.
"Untuk itu penyuluh pertanian di era 4.0 saat ini harus meningkatkan kapasitasnya agar bisa menjadi sumber inspirasi petani yang maju, mandiri dan modern dengan pelayanan penyuluhan yang bekualitas, mudah, tepat dan murah," kata Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP Kementan] Leli Nuryati saat menutup ´Pertemuan Bimbingan Teknis Penguatan Kapasitas dan Kompetensi Penyuluh Pertanian PNS´ di Depok, Jawa Barat, Rabu [4/3, yang disampaikan oleh Kabid Kelembagaan dan Ketenagaan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, Joko Samiyono.
Leli Nuryati mengingatkan, untuk itu penyuluh pertanian di era 4.0 saat ini harus meningkatkan kapasitasnya agar dapat menjadi 'sumber inspirasi' petani yang maju, mandiri dan modern dengan pelayanan penyuluhan yang bekualitas, mudah, tepat dan murah.
"Penyuluh pertanian adalah think tank dan komando pasukan khusus alias Kopassus pertanian. Mereka hadir mendukung kinerja petani meningkatkan produksi pertanian dari hulu ke hilir, on farm dan off farm, sehingga laba hasil produksi akan meningkatkan kesejahteraan petani," kata Leli Nuryati seperti dikutip oleh Joko Samiyono.
Leli Nuryati menambahkan, penyuluh pertanian khususnya dari kalangan PNS harus mampu menjadi Kopassus pertanian andalan andalan dalam pembangunan pertanian, didukung kemampuan pengetahuan keterampilan dan sikap diatas rata-rata dari hulu sampai hilir.
"Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan pembangunan pertanian di antaranya memenuhi kebutuhan pangan Indonesia sebanyak 267 juta jiwa, peningkatan kesejahteraan petani dan meningkatkan daya saing kualitas ekspor," katanya.
Joko Samiyono juga menyampaikan rumusan dari kegiatan Bimtek di Depok pada 2 - 4 Maret bahwa sejak 2019, yang merupakan tahun SDM Indonesia maka perlu dilakukan penguatan kapasitas SDM khususnya pertanian melalui perubahan mindset konvensional menjadi modern serta mampu memanfaatkan teknologi berbasis IT.
"Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkan lima peran BPP selaku KostraTani yakni pusat data dan informasi; pusat gerakan pembangunan pertanian; pusat pembelajaran; pusat konsultasi agribisnis; dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan. [Liene]